Alam Priangan Sukabumi, Jawa Barat, tak saja menawarkan keindahan panorama serta sejuknya udara. Tapi, juga masyhur akan kemahiran pandai besi. Yang paling khas adalah membuat golok serta pedang pusaka yang sudah terkenal sejak jaman dahulu. Satu di antara kawasan yang terkenal kerajinan senjata tajam adalah Cibatu. Di Sukabumi, Cibatu dikenal sebagai kawasan sentra pembuatan golok pusaka bermutu tinggi. Golok asal Cibatu juga memiliki ciri khas tersendiri. Tak heran, jika terkenal hingga ke mancanegara.
Meskipun dengan teknologi yang sederhana, sudah menghasilkan ribuan senjata tajam yang didistribusikan di sejumlah daerah di Indonesia.
Umumnya budaya membuat senjata ini di sana sebagai tradisi turun temurun dari para leluhur, sejak jaman penjajahan Belanda dahulu, bahkan ketika jaman penjajahan Jepang para sesepuh Cibatu sering mendapat order membuat pedang samurai, oleh karena itu tak heran jika kemampuan pengrajian ahli sudah sangat lihai membuata pedang samurai dan sudah sangat diakui hingga sekarang.
Salah seorang penerus pembuat golok mumpuni di Desa Cibatu ini adalah Haji Aas As’ari. Lelaki separuh baya ini tumbuh dan besar di Desa Cibatu. Haji Aas mengenal pembuatan golok sejak usia belia. Ketika menginjak dewasa, ia mulai ditempa dengan olah batin yang diajarkan orang tuanya.
Kesucian hati dan berdoa diperlukan agar pembuatan goloknya diridoi Yang Maha Pencipta.
Dalam proses pembentukan golok, Haji Aas selalu mengutamakan mutu. Tak heran, Haji Aas teliti dalam memperhatikan model, ukuran serta bentuk golok. Soal bahan mentah golok, Haji Aas selalu memilih besi mentah yang terbaik. Sementara gagang golok, Haji Aas memilih tanduk kerbau. Dalam proses pembuatannya, Haji Aas selalu mengerjakan sendiri. Ini dilakukan agar hasil yang didapat golok yang berkualitas terbaik.
Meskipun dengan teknologi yang sederhana, sudah menghasilkan ribuan senjata tajam yang didistribusikan di sejumlah daerah di Indonesia.
Umumnya budaya membuat senjata ini di sana sebagai tradisi turun temurun dari para leluhur, sejak jaman penjajahan Belanda dahulu, bahkan ketika jaman penjajahan Jepang para sesepuh Cibatu sering mendapat order membuat pedang samurai, oleh karena itu tak heran jika kemampuan pengrajian ahli sudah sangat lihai membuata pedang samurai dan sudah sangat diakui hingga sekarang.
Salah seorang penerus pembuat golok mumpuni di Desa Cibatu ini adalah Haji Aas As’ari. Lelaki separuh baya ini tumbuh dan besar di Desa Cibatu. Haji Aas mengenal pembuatan golok sejak usia belia. Ketika menginjak dewasa, ia mulai ditempa dengan olah batin yang diajarkan orang tuanya.
Kesucian hati dan berdoa diperlukan agar pembuatan goloknya diridoi Yang Maha Pencipta.
Dalam proses pembentukan golok, Haji Aas selalu mengutamakan mutu. Tak heran, Haji Aas teliti dalam memperhatikan model, ukuran serta bentuk golok. Soal bahan mentah golok, Haji Aas selalu memilih besi mentah yang terbaik. Sementara gagang golok, Haji Aas memilih tanduk kerbau. Dalam proses pembuatannya, Haji Aas selalu mengerjakan sendiri. Ini dilakukan agar hasil yang didapat golok yang berkualitas terbaik.